Pantai Jungwok, sebuah pantai tersembunyi yang terletak tidak jauh dari Pantai Wediombo. Masih sejalur dengan Pantai Wediombo, tapi sebelum sampai di lokasi parkir Anda harus berbelok kanan menyusuri jalan bebatuan yang masih sangat menantang untuk dilewati.
Bersih, sepi dan tenang, itulah kesan pertama yang saya dapatkan ketika sampai di Pantai Jungwok. Pasirnya putih dan landai, di sisi kiri terdapat bukit, dan disisi kanan tumbuh-tumbuhan hijau seperti pandan laut. Di tengah-tengah pantai terdapat batu besar yang sukses membuat saya berandai-andai untuk berfoto ria di atasnya.
Batu besar yang membuat saya berandai-andai :-) |
Lebih dari sekedar jalan-jalan dan menikmati pemandangan, kami bertemu dengan Mbah Kemis. Wanita tua yang tengah mengumpulkan kecrik (cangkang-cangkang hewan) untuk dijual Rp. 4.000/omprong (rantang). Menjelang senja, simbah masih asik duduk memilah-milah kecrik di pasir. Saya dan teman-teman mulai tergelitik untuk menyapanya. Rumah beliau berada di Jepitu, sekitar 20 menit dengan kendaraan bermotor, tapi sehari-harinya beliau tidur di ladang dan hanya sesekali saja pulang ke rumah. Keramahan dan keceriaan di wajahnya menggambarkan bahwa kerasnya hidup tidak ada artinya jika didasari dengan rasa syukur.
Itulah sepenggal kisah perjalanan saya menikmati keindahan Pantai Jungwok. Keindahan, kesederhanaan dan rasa syukur, pelajaran berharga yang tak semua orang mendapatkannya.
Jungwok, wait for me to come back.
May 1, 2014
0 komentar:
Posting Komentar