Tanggal 28 Agustus 2013, saya dan 9 teman saya sudah bersiap menuju Pelabuhan Kartini, Jepara. Jarak tempuh Jogja Jepara menggunakan taxi kira-kira 6 jam saja, karena saat subuh kami sudah tiba di Jepara.
Berbekal nol pengalaman ke Karimunjawa, akhirnya kami bersantai menikmati mie dan berbagi cerita sambil menunggu kapal yang berangkat jam 08.00 WIB. Setelah tiket dibagikan, kami baru beranjak menuju kapal yang ternyata sudah penuh, saya dan rombongan tidak mendapatkan tempat duduk, akhirnya kami menuju dek atas kapal. Perjalanan Jepara – Karimun Jawa selama 6 jam terasa begitu panas dan lama. Setelah cukup lama berpanas-panasan di atas dek kapal, Pulau Karimun Jawa mulai tampak cantik. Ketika kapal membunyikan jangkarnya, semua orang bersorak-sorai. Ya, akhirnya saya tiba di pelabuhan Karimujawa.
Beristirahat sejenak dan menikmati es kelapa muda setelah berpanas-panasan di kapal serasa menemukan oase di tengah padang pasir. Setelah mandi di homestay dan saya merasa kembali segar, pemandu mengajak kami menikmati sunset view di Jembatan Barat. Indah sekali, tampak sang batara surya menyebunyikan diri di balik semak-semak, di atas hamparan laut yang tenang.
Hari kedua di Karimunjawa, sesuai jadwal saya dan tim seharusnya snorkeling ke arah timur, yaitu ke daerah Pulau Tengah dan Pulau Kecil. Akan tetapi pemandu memberitahukan bahwa rute untuk hari ini ke arah barat, karena daerah timur ombak besar. Akhirnya kami menuju barat. Agenda hari ini snorkeling, bakar ikan, snorkeling lagi, kemudian menikmati sunset di Tanjung Gelam. Terumbu karang, ikan-ikan kecil, pantai yang indah dan ikan bakar yang lezat mengisi tour laut hari pertama.
Taken by : Ganang Widi |
Tour laut hari kedua, saya dan rombongan menuju ke arah timur, ombak masih besar saya rasa, karena goncangan kapal terasa sekali. Perjalanan dari pelabuhan kecil dekat alun-alun menuju Pulau Kecil dan Pulau Tengah ini sangat lama, lebih dari satu jam saya rasa. Seperti biasa, pemandu membawa kami menuju titik dengan terumbu karang indah. Sedang asyik bersnorkeling dan member roti untuk ikan-ikan kecil, tiba-tiba awan hitam muncul dan angin mulai terasa kencang. Kapal segera membawa kami menuju Pulau Tengah untuk beristirahat dan menikmati ikan bakar untuk makan siang.
Tour hari kedua ini seharusnya menjadi hari terakhir kami menikmati keindahan Pulau Karimunjawa, karena esok pagi-pagi kami harus kembali menuju Jepara. Akan tetapi alam berkata lain, malam hari pemandu kami member kabar bahwa cuaca buruk dan kapal tidak diijinkan untuk berlayar. Wah, sedikit galau juga mendengar kabar itu. Tapi akhirnya kami memutuskan untuk tidak mempermasalahkan penundaan pulang bagi kami. Kami menikmati hati keempat di Karimunjawa dengan jalan-jalan di sekitar alun-alun dan berbelanja di pusat oleh-oleh. Hari keempat terlewati begitu saja, dan saya mulai gelisah lagi ketika lagi-lagi pemandu kami memberi informasi bahwa kapal belum bisa berlayar, kemungkinan kapal baru akan berlayar tanggal 6 Agustus 2013, dengan catatan apabila cuaca mulai membaik dan ombak sudah bersahabat kembali. Sempat bingung, jika tanggal 6 Agustus baru bisa kembali ke Jepara, berarti saya akan berada di Karimunjawa 8 hari 7 malam.
Setelah mendengar kabar mengenai cuaca buruk, saya dan 4 teman saya mencoba mengusir galau dengan berjalan-jalan menuju sebuah bukit yang terletak tidak jauh dari homestay yang saya tinggali. Entah apa nama bukitnya, yang jelas masih sebaris dengan Bukit Joko Tuwo. Dari atas bukit, tampak lautan Karimunjawa yang berwarna biru dan hijau tosca.
Selanjutnya saya dan rombongan mencoba menyusuri Pulau Karimunjawa bagian timur, yaitu ke daerah Kemujan. Kami diajak pemandu untuk menyusuri hutan mangrove, kemudian menyempatkan diri menuju Bandara Karimunjawa, juga berkunjung ke Tanjong Tracking Adventure.
Sebuah perjalanan istimewa menurut saya. Dari rencana 4 hari menjadi 8 hari. Tapi Tuhan punya rencana lain, dengan waktu lebih lama disana saya bisa menyusuri Pulau Karimun Jawa yang indah dan memesona. Banyak sekali hal-hal yang tidak bisa saya temukan di daerah tempat tinggal saya, yaitu listrik yang hanya akan menyala selama 12 jam, yaitu pukul 18.00-06.00 WIB. Sungguh sesuatu yang sangat sulit dijalani, tapi akan terasa asyik jika kita menikmatinya.
0 komentar:
Posting Komentar